JANJIKU PADAMU......
Memenuhi Janji
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan memenuhi janjinya.” (QS Al-Mu`minun : 8)
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلاً
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra`: 34)
"Janji" merupakan kata yang sering diucapkan manusia, namun sekaligus
menjadi sesuatu yang sering dilanggarnya sendiri. "Janji" kepada Allah
ingin beribadah maksimal misalnya, janji kepada orang lain untuk
memberikan sesuatu, atau janji kepada diri sendiri untuk melakukan
sesuatu yang baik.
Karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam mengingatkan kepada para orang tuja apabila berjanji kepada
anak, maka tunaikan janji itu. Sebab sang anak tidak tahu bahwa yang
memberi rezki itu ya dari orang tuanya. Apalagi bila sudah berjanji.
Seberapa kecilnya kita pernah berjanji, maka seyogyanya mesti kita
tunaikan meskipun dengan resiko sebesar-besarnya. Karena memenuhi janji
merupakan karakteristik keimanan seseorang. Manakala cacat dalam
memenuhi janji, padahal sanggup untuk menunaikannya, maka cacat pulalahj
imannya. Sebaliknya manakala telah menunaikan janjinya, yang dianggap
sepele sekalipun, maka telah utuhlah kadar imannya.
Firman Allah :
وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا …
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya….”
(QS An-Nahl : 91).
Mari kita introspeksi apa yang pernah kita
janjikan kepada yang lain, dengan mohon bantuan Allah kita penuhi janji
itu. Bila janji dengan Allah meleset, ya minta ampun kepada-Nya, seraya
memperbanyak istighfar, dan minta diberi hidayah untuk memenuhi janji
itu. Apabila janji kepada sesama manusia meleset dari rencana, maka
mintalah maafnya, ridhanya, dan ikhlasnya. Seraya meminta kelapangan
waktu untuk berupaya memenuhinya suatu saat.
Sebab, kalau terus
berkutat dengan janji-janji yang tidak ada upaya sedikitpun untuk
memenuhinya. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperingatkan
dengan tegas:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda munafik ada tiga; apabila berbicara dusta, apabila
berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Muslim dari
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Dengan memenuhi janji, bertambah
banyak pahalanya, bertambah barokah yang dimilikinya, serta bertambah
kadar imannya. Di sinipun kami memohon kata maaf apabila mungkin ada
janji yang belum kami tunaikan karena keterbatasan atau kelalaian kami.
Tolong ingatkan kami juga. Astaghfirullahal 'adzim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar